√ Membangun Jaringan Wireless Mikrotik
Pendistribusian susukan jaringan memakai teknologi nirkabel/wireless dikala ini semakin menjadi pilihan. Cakupan area, fasilitas serta sifat flexible pada wireless menjadi alasan admin jaringan memakai nya. Untuk area-area yang banyak dikunjungi orang ibarat mal, cafe, atau kantor dimana pengunjung akan selau berganti dengan jumlah yang tidak tentu (dinamis), teknologi wireless sangat sempurna digunakan.
Dalam implementasi di lapangan, sebelum perangkat Wireless Mikrotik sanggup memperlihatkan susukan ke client di bawah nya, maka perangkat tersebut harus sanggup mendapatkan susukan dari provider terlebih dahulu.
Konfigurasi Dasar Mikrotik Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu konfigurasi dasar Mikrotik biar sanggup mendapatkan susukan dari provider. Ada banyak metode yang sanggup diterapkan, diubahsuaikan dengan metode distribusi yang diterapkan oleh provider. Langkahnya sanggup mengikuti video tutorial berikut.
Distribusi Wireless Ada 2 metode yang sanggup dipakai dalam melaksanakan distribusi wireless ke arah client. Pertama dengan topologi point to point dan yang kedua yaitu point to multipoint. Pada wireless Mikrotik ada banyak mode yang sanggup dipakai untuk membangun jaringan wireless. Sebelumnya pernah dibahas pada artikel perbedaan mode wireless Mikrotik.
Point to Point Biasa dipakai untuk pendistribusian susukan ke arah perangkat wireless lain, misal dari NOC ke arah BTS atau dari NOC ke arah client dengan jarak cukup jauh, dimana client tidak sanggup menangkap pancaran frekuensi NOC secara langsung.
Untuk sanggup membangun jaringan point to point, pada perangkat Mikrotk diharapkan minimal RouterOS Lisensi Level 3, baik di sisi AP maupun Station. Pada umunya dalam topologi ini perangkat wireless hanya dipakai untuk bridging saja, sedangkan service dan administrasi pribadi dilakukan di Router Utama.
Sisi AP Untuk pengaturan pada sisi AP, kita sanggup memakai mode=bridge dan dengan pengaturan Band, frekuensi dan SSID sesuai kebutuhan.
Sisi Client
Pengaturan sisi client/station memakai mode=station-bridge , lantaran interface wireless ini nantinya akan di bridge.
Bridge
Agar service dari Router utama sanggup hingga ke Client, maka lakukan bridging untuk interface wireless dan ethernet yang menuju ke jaringan di bawah.
Lakukan setting Bridge di kedua sisi, baik AP maupun Station.
Biasa diterapkan untuk distribusi susukan pribadi ke arah client. Misal pada mal, cafe, kantor dsb dimana user memakai laptop / gadget untuk susukan internet.
Sisi AP
Menggunakan Mikrotik dengan RouterOS Lisensi minimal Level 4. Setting dengan mode=ap-bridge dan sesuaikan band,frekuensi serta SSID sesuai kebutuhan.
Agar jaringan wireless lebih kondusif dan tidak semua orang sanggup terkoneksi, kita sanggup menerapkan wireless security profile dengan WPA/WPA2
Arahkan biar wireless interface memakai security profile yang sudah dibentuk sebelumnya.
Dengan begitu, bila terdapat user yang ingin terkoneksi ke wifi, akan muncul popup untuk input pre-shared-key / password.
Access List
Dalam hal manajemen, sanggup dipakai juga access list untuk menciptakan administrasi wireless client menurut MAC Address.
Dengan pengaturan tersebut tidak semua client sanggup terkoneksi, hanya client dengan MAC Address yang sudah terdaftar pada Access-List yang sanggup terkoneksi.
www.mikrotik.co.id
0 Response to "√ Membangun Jaringan Wireless Mikrotik"
Post a Comment